Seputar Peradilan

Kultum 09 05 2019

Karawang, 09 Mei 2019

"Kekuatan Doa"

Pengadilan Agama Karawang melanjutkan kegiatan safari ramadhan, dengan penceramah Drs. H. Moh. Yamin SH., MH, Wakil Ketua Pengadilan Agama Karawang dalam ceramahnya meceritakan sebuah kisah nyata tentang perjalanan seorang dokter spesialis syaraf yang sangat terkenal di Pakistan. Namanya dr Ishan. Suatu hari dia pergi keluar dari kota dengan pesawat, tapi setelah pesawat terbang tinggi cuaca tiba2 berubah tidak bersahabat. Hujan sangat deras, dan kilatpun menyambar salah satu baling2 pesawat. Suasana begitu mencekam, semua penumpang dan awak pesawat berdoa, agar mereka diselamatkan oleh Allah. Karna cuaca tak memungkinkan dan salah satu baling2 terkena petir, akhirnya pilot memutuskan untuk mendarat darurat pada bandara yang terdekat. Akhirnya dengan kepiawaian sang pilot, pesawatpun mendarat dengan selamat di bandara kecil dikota kecil, para penumpangpun menunggu di bandara tersebut sampai hujan dan badai reda. Tapi dr Ishan tidak bisa menunggu disana karna jadwalnya sangat padat. Dan dia tidak bisa menunda nunda lagi. Akhirnya dia bertanya pada pilot bagai mana bila dia meneruskan perjalannan saja. Pilotpun menjawab bahwa kota tujuan dr Ishan bisa ditempuh dengan mobil sekitar 3 jam dari bandara kecil tersebut. dr Ishan memanggil taksi untuk melanjutkan perjalanannya. Ditemani asistennya dr Ishan berharap bisa sampai ketempat tujuan tepat waktu. Tapi tak lama mereka diprjalana dgn taksi, hujan turun amat deras, kilat menyambar kesana kemari. Udara amat gelap tertutup dengan rapatnya hujan. Dan kendaraanpun tak dapat berjalan cepat.

Didekat mobil berhenti ada sebuah rumah kecil. dr itu berinisiatif untuk singgah sejenak dirumah tersebut untuk sholat, dan diapun berharap ada sedikit makanan untuk mengisi perutnya yang lapar, setelah seharian belum diisi. Akhirnya diapun mengetuk pintu dan memberi salam. Jeda beberapa saat seorang nenek membuka pintu. ” “Silakan masuk” kata nenek tersebut dengan nada yang sangat ramah. Setelah menceritakan kejadian yang mengalaminya, dr itu mohon izin untuk melaksanakan sholat. ” oh silakan nak, disana ada sejadah, dekat cucu saya itu”. Nenek itu mempersilahkan sambil mengambilkan sejadah, disebelahnya ada anak yang sedang berbaring. Nafas anak itu sepertinya tidak setabil karna suhu badannya yang tinggi. Setelah melaksanakan sholat dan sedikit sarapan yang disediakan nenek baik hati tersebut, dokter itu pun bertanya ” sepertinya nenek sebentar2 melihat anak itu, memang dia sakit apa nek?” ” oh dia itu anak yatim, dia cucu saya. Sudah lama dia menderita sakit. Belum juga sembuh, padahal saya sudah kesana kemari berobat. Kasihan sekali, makanya saya sebentar2 mengecek kondisinya”. Nenek itu berhenti sejenak sambil menarik nasas dalam2. Lalu dia melanjutkan ceritanya lagi ttg cucunya tersebut. ” sebenarnya saya diberitahu oleh dokter disekitar sini bahwa ada seorang dokter yang insya Alloh bisa mengobati cucu saya ini. Tapi dokter itu jauh dikota. Dan untuk bisa bertemu saja harus ada perjanjian dahulu. Setelah itu harus menunggu giliran ditangani, bisa makan waktu berbulan bulan” nenek tersebut berhenti lagi, dr itu tak ingin memotong, dia biarkan nenek tersebut menuangkan isi hatinya. Setelah menghela nafas, nenek itu meneruskan lagi . ” Tapi saya tak putus harapan, saya tahu hanya kepada Alloh saya meminta pertolongan. Oleh sebab itu saya tak pernah berhenti berdoa padaNya agar Dia mempermudah cucuk saya di obati oleh dok ter dikota tersebut. Di setiap saat, setiap sholat fardu, disetiap sholat malam saya, saya berdoa, permudahlah… permudahlah,… permudahlah yaa Alloh. Sampai tadipun saya tetap berdoa agar Allah mempermudah cucu saya ditangani dokter tersebut.”. Kali ini nenek tersebut benar2 berhenti bercerita.” siapa nama dr itu nek?. Mungkin saya bisa bantu “, dokter itu belum berani menawarkan diri untuk coba memeriksa cucu nenek tersebut. Karna nenek tersebut sangat berharap cucunya di tangani dokter dikota. ” Namanya dr Ishan” jawab nenek itu lirih. ” Doamu sudah terkabul nek. Karna doamu mesin pesawat terkena petir, kemudian mendarat di bandara kecil. Karena doamu hujan tak mau berhenti, hingga mobil yang saya tumpangi tak bisa lagi berjalan dan behenti didekat rumahmu. Lihatlah nek hujan baru berhenti ketika doamu telah terjawab. Sayalah dokter Ishan. Alloh yang mengantarkan aku kerumahmu” dr itu berkata sterbatabata. Nenek itupun ikut menangis sambil mengucakan pujian pada Alloh.

 

Dari kisah ini kita dapat menyimpulkan bahwa kekuatan doa adalah maha dahsyat, doa dapat merubah takdir, dan doa juga merupakan satu-satunya senjata umat muslim. Maka dari itu jangan pernah berhenti berdoa, dan berhubung ini bulan Ramadhan, mari kita tingkatkan ibadah kita, kita perbanyak doa kita, jika belum terkabul saat ini, mungkin ini belum waktunya, namun kita tak boleh berputus asa, teruslah berharap disetiap doa-doa yang kita panjatkan, karena Aku sesuai persangkaan hamba-Ku, hingga bagaimana balasan mengingat Allah dibahas dalam hadits dari Kitab Riyadhus Sholihin berikut ini.

Hadits #1435

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]

Editor : Key || Imagge by: mente PA_Krw.